Tahun 2025, Mahasiswa Didorong Berperan Aktif dalam Menjawab Tantangan Global

Acara wisuda bagi Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Salatiga yang berlangsung pada Selasa (31/12/2024) di Auditorium Student Center UIN Salatiga.

Salatiga, trendingjateng.id – Tahun 2024 segera berakhir, membuka lembaran baru yang penuh dengan tantangan di tahun 2025. Berbagai penelitian menyoroti isu-isu global mendesak seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, urbanisasi yang tidak terkendali, serta krisis air bersih dan energi. Selain itu, dunia kesehatan dihadapkan pada ancaman resistensi antibiotik, sementara ketegangan geopolitik semakin memperburuk konflik di berbagai kawasan.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, peran akademisi menjadi perhatian utama dalam acara Wisuda Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Salatiga yang digelar pada Selasa (31/12/2024) di Auditorium Student Center UIN Salatiga.

Dekan FTIK UIN Salatiga, Prof. Dr. Rasimin, M.Pd., dalam pidatonya menekankan pentingnya kontribusi aktif mahasiswa dalam memberikan solusi atas permasalahan global yang semakin kompleks.

“Para pengurus ORMAWA FTIK UIN Salatiga periode 2024 yang hari ini mengakhiri masa tugasnya tidak boleh tinggal diam. Sebagai kaum intelektual, Saudara harus terlibat langsung dan menjadi bagian dari solusi,” ujar Prof. Rasimin dengan penuh semangat.

Menurutnya, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh selama menjadi pengurus ORMAWA harus diwujudkan dalam aksi nyata agar tidak menjadi sia-sia. Mahasiswa tidak boleh hanya menjadi penonton perubahan, tetapi harus menjadi pelaku utama dalam dinamika zaman.

“Menghadapi tantangan lebih baik daripada pasrah tanpa arah,” tambahnya sebagai motivasi kepada mahasiswa.

Lebih lanjut, Prof. Rasimin mengangkat konsep Being-with atau Mitsein dari filsuf Martin Heidegger dalam karyanya Being and Time, yang menekankan pentingnya kerja sama dan kebersamaan dalam mengatasi berbagai permasalahan.

“Saya mengajak kita semua untuk mengimplementasikan prinsip Being-with. Kebersamaan dan solidaritas adalah kunci dalam menghadapi tantangan. Kampus dan bangsa membutuhkan peran aktif Saudara untuk memberikan solusi nyata,” paparnya.

Selain itu, ia juga menyoroti konsep Communicative Action dari Jurgen Habermas sebagai panduan dalam memperkuat dialog dan kerja sama yang inklusif.

“Tindakan komunikatif mengedepankan komunikasi yang jujur dan terbuka guna mencapai tujuan bersama,” jelasnya.

Wisuda ini diikuti oleh pengurus ORMAWA dari berbagai organisasi, termasuk Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F), Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F), serta Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dari berbagai jurusan seperti PAI, BKPI, PBA, TBI, Tadris Matematika, Tadris IPA, PGMI, PIAUD, Sains Data, hingga Students Body Kelas Khusus Internasional.

Salah satu pengurus ORMAWA yang diwisuda menyatakan kesiapannya dalam menanggapi ajakan Prof. Rasimin.

“Kami memahami bahwa tantangan di tahun 2025 memerlukan kerja sama dan kepedulian nyata. Sebagai generasi intelektual organik, kami siap berperan aktif dan menerapkan prinsip Being-with yang ditekankan oleh beliau,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa pengalaman selama menjadi bagian dari ORMAWA telah membuktikan pentingnya solidaritas, keterbukaan dalam komunikasi, serta kerja sama yang erat.

“Kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui aksi konkret dan kolaborasi yang berdampak luas,” lanjutnya.

Acara wisuda ini tidak hanya menjadi penutup masa tugas bagi pengurus ORMAWA periode 2024, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat semangat kolaborasi dalam menghadapi tantangan global di tahun mendatang.

Sebagai penutup, Prof. Rasimin memberikan pesan inspiratif, “Bangun kebersamaan, perkuat komunikasi, dan jadikan solidaritas sebagai fondasi dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *