Peletakan Batu Pertama Gedung Annida, Ketua MUI Salatiga Pimpin Doa

Ketua MUI Salatiga

SALATIGA, Trendingjateng.id – Yayasan Annida Salatiga memiliki beberapa lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal. Salah satunya adalah SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) Annida yang berdiri sejak tahun 2013. Dalam rangka mengembangkan lembaga pendidikan ini, Yayasan Annida melakukan pembangunan gedung baru yang nantinya akan digunakan untuk SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) Annida.

Untuk memulai proses pembangunan ini, Yayasan Annida Salatiga mengadakan kegiatan doa bersama dan peletakan batu pertama pada hari Kamis (13/2). Kegiatan ini dilakukan di lokasi pembangunan, yaitu di Ringinawe, Ledok, Argomulyo, Salatiga.

Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh Fakhri Shihab, salah satu siswa SD Plus Tahfizhul Quran (PTQ) Annida. Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Annida Salatiga, BPH Pramusinta, M.Kes.

Salam sambutannya, dia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung dalam pembangunan dan pengembangan lembaga pendidikan ini.

“Mohon doanya semoga kegiatan pembangunan ini diberikan kelancaran, keselamatan, dan keberkahan.” harapnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Dr. KH. Agus Ahmad Su’aidi, Lc., MA., Ketua MUI Kota Salatiga yang juga menjadi wali santri di SD Plus Tahfizhul Quran Annida.

Seusai doa, para tamu undangan berkesempatan untuk ikut menikmati slametan tumpengan yang telah disiapkan oleh panitia dan dilanjutkan dengan peletakan batu pertama.

Berkesempatan untuk meletakkan batu pertama yaitu Usman Haryono, Ketua Yayasan Annida Salatiga pertama. Sebelum meletakkan batu, dia berharap semoga bangunan ini nanti bisa bermanfaat untuk perkembangan pendidikan di Kota Salatiga.

Turut hadir dalam kegiatan ini yaitu perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Salatiga, perwakilan Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, perwakilan Camat Argomulyo, perwakilan keluarga besar Bapak Daryoko selaku yang mewakafkan tanah ini, serta tokoh masyarakat sekitar Ringinawe, Ledok.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *