Semarang, trendingjateng.id — SMP IT Izzatul Islam Getasan berhasil menggelar Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertajuk Pagelaran Kesenian dan Kuliner Khas Jawa Tengah. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (24/5) di Lapangan Sekolah ini mengangkat tema kearifan lokal dengan topik nguri-uri budaya Jawa sebagai bentuk pelestarian budaya daerah di tengah arus globalisasi.
Dalam kegiatan ini, para siswa secara berkelompok mempersembahkan beragam kesenian Jawa, mulai dari tari-tarian, pentas ketoprak, hingga tembang Jawa. Setiap kelas juga turut menghadirkan jajanan tradisional khas Jawa Tengah seperti nasi jagung, gendar pecel, arem-arem, wedang jahe, dan berbagai hidangan tradisional lainnya.
Kepala SMP IT Izzatul Islam Getasan, Sujito Arif Ariyanto, memberikan apresiasi tinggi atas kreativitas dan kerja keras para siswa. “Pementasan ini semakin sempurna karena didukung dengan kostum, properti, dan make up yang sesuai karakter. Ini menjadi aksi positif untuk melestarikan budaya, khususnya budaya Jawa Tengah,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator P5, Sri Mulyani, menjelaskan bahwa kegiatan gelar karya ini merupakan puncak dari rangkaian proyek. Sebelumnya, para siswa telah dibekali materi seputar kebudayaan Jawa dan menjalani latihan intensif dengan bimbingan para pendamping. Menariknya, seluruh pagelaran ditampilkan menggunakan bahasa Jawa, termasuk pelibatan para siswa dalam kepanitiaan acara.
Salah satu siswa, Saquila Almaira, mengungkapkan rasa senang dan bangganya dapat tampil membawakan seni tari dan drama. “Kegiatan ini juga melatih kekompakan antar anggota kelompok di dalam kelas. Ini sangat bermanfaat agar generasi muda sebagai orang Jawa tidak tergerus arus globalisasi yang semakin cepat,” katanya antusias.
Pagelaran ini mendapat sambutan hangat dan antusias dari seluruh warga sekolah, termasuk ratusan guru, siswa, serta para tamu undangan yang hadir. Dengan suksesnya acara ini, SMP IT Izzatul Islam Getasan berharap dapat terus menumbuhkan kecintaan dan kepedulian para siswa terhadap budaya lokal.
